(1 Korintus 15:33) Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan
yang baik.
Diantara
para murid Yesus, pasti Yudas Iskariotlah yang paling kita dapat ingat dengan
mudah. Kalua ditanya siapakah yang pernah mengkhianati Yesus pasti jawabannya
Yudas Iskariot, padahal bukan hanya Yudas saja yang menjadi pengkhianat, Tetapi
Simon Petrus juga pernah berkhianat, tapi bedahnya adalah Petrus menyesali8
perbuatannya, memohon ampun dan bertobat. Tapi Yudas tidak bertobat, Yudas
menyesali perbuatannya dan langsung bunuh diri. Yudas hanya menjual Tuhan Yesus
sekali tetapi Petrus menyangkal Tuhan Yesus tiga kali. Mana yang lebih parah
Petrus atau Yudas?
Apa
yang Yesus lakukan sebelum memilih murid-murid-Nya? Kita bias baca di Lukas:
6:12-16. Yesus bis saja memilih
murud-murid-Nya dari kaum intelektual, ahli filsafat, pemuka agama, orang
terpandang dan ternama, serta pada zaman itu sudah banyak pria terdidik,
memiliki karisma, memiliki banyak bakat, menguasai Firman Tuhan, namun Yesus
hanya memilih orang-orang yang dikehendaki oleh Bapa-Nya di Surga.
Karena
Allah tahu apa yang kita tidak tahu, Allah tahu siapa yang setia dan bertahan
sampai akhir, Allah tahu sebab Dialah yang menciptakan kita, Dia sanggup
melihat hari esok sebab Dia melihat apa yang tidak dapat kita lihat. Memang
tidak ada yang menulis bahwa Yudas sering tidak bersama-sama dengan murud-murid
Yesus yang lainnya, tapi sepertinya kalua kita membaca Alkitab, ketika Yudas
dibayar oleh para ahli taurat dan orang Farisi sebesar 30 keping perak untuk
Menjual Yesus, peristiwa atau masalah
penting itu pasti tidaklah dating secara tiba-tiba, pastilah ada proses
yang panjang. Yudas pergi dengan tawaran itu dan menjalin persahabatan dengan
para ahli taurat dan imam-imam Farisi. Dari mana Yudas tahu bahwa mereka ingin
membunuh Yesus, kalua tidak dari percakapan yang panjang. Percakap panjang
tidak akan terjalin kalua tidak saling dekat.
Mereka tidak mungkin mengutarakan ingin membunuh Yesus kepada murid
Yesus sendiri kalua mereka tidak mengenal difat Yudas Iskariot. Sifat Yudas
yang mata uang tiadak dapat dikenali jika tidak ada persahabatan diantara
mereka. Jadi dengan demikian bias di simpulkan bahwa pergaulan dan persahabatan
Yudas Iskariotlah yang membawah dia kepada kematian yang mengerikan.
Dalam
Kisah Para Rasul 1:18-19: Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah
kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua
isi perutnya tertumapah keluar. Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem
sehingga tanah itu mereka sebut dalam
Bahasa sendiri “Hakal-Dama,” artinya Tanah-Darah.
Berbeda
dengan Petrus, dia sangat mengenal Gurunya Yesus karena Simon Petrus dekat
dengan Yesus. Dosa Petrus bias diampuni oleh Tuhan karena Petrus menyesali
perbuatanya, dia memohon ampun dan bertobat. Pergaulan dan pengenalannya akan
Tuhanla yang membawah Petrus pada pertobatan dan kehiduap kekal.
Simon
Petrus benar-benar sangat mengenal Tuhan Yesus, ia pernah melihat Yesus mengampuni
seorang pelajur, walaupun melajur adalah kekejian bagi Tuhan, dan ada banyak
peristiwa yang Tuhan ampuni. Akhir hidupnya Simon Petrus dihukum mati, dan ia
meminta agar disalibkan dengan posisi terbalik karena ia memandang dirinya
tidak layak untuk disalibkan dalam posisi yang sama dengan Tuhan Yesus.
Apakah
dalam hidup ini, kita pernah menjadi seperti Simon Petrus, atau Yudas Iskariot?
Apakah kita pernah mengkhianati orang yang dekat dengan kita?
Janganlah
terus-menerus hidup dalam belenggu rasa bersalah dan membiarkan hidup kita
berakhir tragis seperti Yudas Iskariot yang meninggalkan iman demi ambisi
pribadi. Bertobatlah dan minta ampun kepada orang yang kita khianati, keluarga,
sahabat, atau pasangan hidup kita melalui Tuhan kita Yesus Kristus dan terutama
kepada Tuhan selagi pintu pertobatan masih terbuka!
Pergaulan
yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik yang akan membawah kita jatuh dalam
dosa. Karena itu, sadarlah, mohon ampun kepada Tuhan, kembali ke jalan
kebenaran, dan jauhi hal-hal yang membawah kita dalam dosa!
Ingatlah
janji Yesus yang paling indah “Tuhan memberkati dan memelihara
engkau. Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di Surga dan dibumi, karena itu
pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam Nama
Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
telah Ku perintahkan kepadamu, dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman, Amin.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar