Senin, 11 Desember 2017

JANGAN KARENA POLITIK MENGORBANKAN MASYARAKAT KECIL



    “ Sebenarnya apa tugas POLANTAS? Apakah menghakimi orang yang tak bersalah, atau mengatur aturan berlalu lintas?”
  
  Apakah Polantas itu menjalankan tugasnya sesuai dengan aturan yang ada didalam undang-undang, atau membuat keonaran dimana-mana terhadap masyarakat kecil?
      Kita mengetahui bersama bahwa, Polantas di Nabire membuat aturan lalu lintas seenaknya, dan itu tidak sesui dengan aturan undang-undang. Saya mengatakan hal tersebut karena saya mempunyai bukti yang cukup kuat. Sebelum saya mengatakan bukti tersebut lewat tulisan ini saya akan menulis terlebih dahulu beberapa pertanyaaan yang tidak mungkin akan terjawab.
      Tugas polantas itukan hanya mengatur dan mengamankan aturan lalu lintas, tetapi mengapa polantas mengambil kebutuhan anak sekolah asli Papua misalnya seperti Laptop? Apakah anak Papua tidak berhak membawah barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya? Mengapa Polantas menembak, memukul, dan menghukum orang Papua, khusunya kabupaten Nabire yang tidak memakai atribut kendaraan, sedangkan didaerah lain tidak? Siapakah kepala daerah kabupaten Nabire yang selalu mengbaikan hal-hal tersebut, sehingga Polantas berbuat perbuatan yang tidak mengandung nilai-nilai moral terhadap orang-orang Nabire?
      Bukti dari apa yang saya katakan diatas adalah, “ada satu siswa dari SMA YPPK Adhiluhur jatuh dijalan ketika ia pulang dari sekolah, pada hari jumat tanggal 2 september 2016, waktu kejadian itu berlangsung, Polantas dantang tiba-tiba ditempat itu. Setelah Polantas melihatnya, bukannya mereka menolong dia, melainkan mereka mengambil laptopnya yang dia isi di tasnya, pada hal dia sudah memakai atribut kendaraannya dengan lengkap, dan dibawah ke polres lalu mengadili dia selama 3 hari, dan laptopnya yang diambil polantas itu sampai saat ini belum dikembalikan kepada dia, apakah itu tindakan yang benar?”
      Pada bulan desember 2015 terjadi pembunuhan oleh polantas. Siswa kelas satu SMA YPPGI Nabire, ditembak langusng oleh polantas, hanya karena tidak memakai helmet.
         Coba kita tanyakan kepada diri kita masing-masing, apakah yang lebih penting antara helmet dan nyawa? Dan coba pikir, kita memakai helmet untuk melindungi keselamatan nyawa kita, tetapi kenapa nyawa kita melayan, dan itu sengaja dilakukan oleh Polantas Nabire yang tak punya pikiran sama sekali yang orang biasa mengatakan mereka adalah Polantas “BODOH.”
      Sering saya melihat polantas membiarkan orang yang berambut lurus dan kulitnya putih lewat tanpa ditegur apa-apa apalagi menahan mereka dan menghukum mereka dengan alasan bahwa mereka anak sekolah. Apakah siswa SMA YPPGI Nabire yang ditembak itu bukan anak sekolah?
     Semua pertanyaan itu sangat menyakitkan, karena tak ada keadilan dan tak ada yang menegakkan Hak Asasi Manusia (HAM) ditanah ini, mungkin Tuhan yang akan menjawab semua pertanyaan itu.
      Ada satu kesan saya untuk seluruh Polantas Nabire, saya mohon, jika kalian memang polantas, jalankan tugas kalian sesuai dengan aturan undang-undang, jangan karena politik kalian mengorbankan kami masyarakat yang kecil.
      Jika kalian membenci saya, mengapa kalian berada didaerah saya? Jika saya berani merebut dan merampas tanah milik orang lain, pasti saya sudah pergi jauh dari kekuasaan kalian, tetapi karena saya takut merebut milik orang lain, maka saya akan tetap disini menanggung dan menerima apa yang kalian lakukan kepada saya, sebab tanah ini adalah milik saya.....tanah tumapah darah saya...............
“Tuhan peluk saya sebentar saja, saya sangat lelah menghadapi semua ini!”


Oleh :YULIANUS DEGEI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar