Pendidikan adalah sebagai usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan poroses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mngembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sipritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan juga sebagai usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau untuk kemajuan lebih baik. Sacara sederhana pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik untuk dapat mengerti, paham, dan membuat manusia lebih kritis dalam berpikir.
Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya yaitu yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudu pekerti lihur, memiliki pengetahuan dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyrakatan bangsa.
Pendidikan begitu penting untuk kesejahteraan hidup suatu bangsa dan negara, tetapi wajah pendidikan Papua sangat jelas, masih tanpak suram. Meskipun kini banyak orang Papua sudah bersekolah tinggi, bahkan hingga menjadi profesor dan doktor, namun realitas itu belum menggambarkan kondisi nyata wajah pendidikan di Papua.
Masalah pendidikan ditanah Papua amsih saja terdapat masalah yang harus diatasi pemerintah, trkait dengan layanan npendidikan. Kekurangan guru sekolah dasar didaerah-daerah pedalaman terpencil yang mengakibatkan proses pembelajaran tidak dapat berlangsung dengan baik.
Nasih banyak sekolah dasar diwilayah terpencil dan terisolir belum tersediah, rumah kepala sekolah dan rumah guru tidak disediakan, sehingga banyak kepala sekolah dan guru meninggalkan tempat tugas mengakibatkan tinggginya angka ketidakhadiran kepala sekolah dan guru ditempat tugas. Walaupun pemerintah telah memberi bantuan rumah di hun 2014 didua puluh kabupaten pvinsi Papua, tetapi masih saja terlihat segelintir guru meninggalkan tugas dengn alasan tidak ada tempat tinggal yang layak utnuk dihuni ditempat tugas, akhirnya guru-gur meninggalkan tugas dan tanggung jawab untuk mencari tempat yang layak untuk dihuni.
Melihat masalah pendidikan Papua, sebenarnya kunci amsalah tersebut terletak pada mkinimnya tenaga pendidik, sehingga hal-hal tersebut mengakibatkan cukup banyak anak Papua yang tidak dapa menerima pendidikan dengan baik. Kenyataan tersebut menimbulakan berbagai permasalahan diantaranya, rendahnya rata-rata lama sekolah serta akang melek huruf di Papua, masih tingginya angka tuna aksara atau buta aksara, dan sebagainya.
Bedah dengan sekolah di ibu kota kabupaten. Walaupun tenaga guru memadai dan tempat belajar (SD, SMP, SMA,) sudah begitu banyak tetapi fasilitas dimasing-masing sekolah sangat memprihatinkan, misalnya lab komputer, lab kimia dan lab-lab lainnya khusus untuk SMA. Walapun begitu, sekolah selalu dibayar dengan mahal yang bisa dibilang harga yang dibayar tidak sesuai dengan pengetahuan yang mereka dapat, dan karena masalah ekonomi orang tua akhirnya mereka menganggur kerena tidak mampu lagi untuk membiayai pendidikanya, sehingga pengangguran di Papua sangat meningkat karena tidak mendapatkan pengetahuan yang memadai.
Maka, solusi untuk masalah cabang yang ada, khususnya yang mengangkut masalh pembiayaan, seperti rendahnya sarana fisik, kesejahteraan guru, dan mahalnya biaya pendidikan, berarti menuntut perubahan sistem ekonomiyang ada. Akan kurang sangat efektif kita menerapkan sistem pendidikan keagamaan dalam atmosfer sistem ekonomi kapitalisme ini wajib dihentikan dan digantik dengan sistem ekonomi keagamaan yang mengariskan bahwa pemerintahlah yang akan menanggung segala pembiayaan pendidikan negara.
Masalah kualitas guru dan prestasi siswa dikembalikan pada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misaknya, disamping diberi solusi meningkatkan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiyai guru melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk menigkjatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningktkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.
Untuk meningkatkan taraf hidup masayakarat Papua yang sekarang penganggurannya merajalela di seluruh Papua, pememerintah harus:
1. Didikan dengan diwajibkan dan ongkosnya buat pemerintah bua semua penduduk Papua sampai berumur 17 tahun, didikan mana memakai bahsa Indonesia sebagai bahasa untama dan bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang terpenting.
2. Menghapuskan peraturan dan asa didikan sekarang dan mendirikan peraturan dan asas baru, yang praktis, yang langsung berhubung dengan industri yang ada dan yang akan didirikan.
3. Memperbanyak dan memperbaiki sekolah pertanian, pertukangan, perniagaan, dan menambah serta memperbaiki sekolah-sekolah buat personel teknik dan administrasi yang tinggi.
Uapay perbaikan secara tambal sulam dan persial, semisal perbaikan kurikulm, kualitas pengajar, sarana-prasarana dan sebagainya tidak akan dapat berjalan dengan optimal sepanjang permasalahan mendasarnya belum diperbaiki.
Oleh: YULIANUS
DEGEI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar