“Saya yakin bahwa preestasi besar bisa diwujudkan oleh orang
biasa, jika mereka bekerja keras dan tidak pernah putus asa.”
Apa tantangan paling berat dalam memulai usaha sendiri? Bukan
tidak ada modal, bukan tidak ada ide baru. Yang paling sulit adalah
mempertahankan kesabaran
berbisnis, tetap bertahan dalam usaha meskipun menghadapi banyak tantangan.
Bagaimana cara memulai bisnis sendiri supaya tidak mudah menyerah?
Membuka usaha sendiri membutuhkan waktu, tidak bisa instan.
Ada proses yang harus dilalui. Mulai dari memikirkan ide awal, membuka,
memperkenalkan dan mempromosikan usaha tersebut. Dalam proses ini, banyak
sekali tantangan dan rintangan. Baik dari internal pebisnis sendiri maupun yang
datang dari eksternal.
Tantangan ini tidak jarang menyebabkan pebisnis layu sebelum
berkembang. Tidak kuat dan stress melihat usaha yang dibangun lambat tumbuh,
penjualan seret, sementara dana dan tenaga sudah banyak dicurahkan. Akhirnya
memilih mundur, menyerah. Ibarat kepompong, usahanya gagal menjadi kupu – kupu
yang bisa terbang.
Statistik dari beberapa survei keberanian menunjukkan bahwa sebagian besar pebisnis yang buka
usaha sendiri, gagal pada tahap awal. Saya menduga bahwa kegagalan
mempertahankan kesabaran
menjadi penyebab utama banyak pebisnis pemula gugur di masa – masa awal.
Namun, bukan berarti bahwa kesabaran bisnis tidak bisa dilatih atau dibangun. Buktinya,
pengusaha yang sekarang sukses, umumnya bisa bertahan dan lolos dari masa –
masa paling kelam.
Membangun
Daya Tahan dalam Memulai Usaha Sendiri
Berikut catatan mengenai bagaimana membangun dan mempertahankan
endurance berbisnis, supaya bisa tetap fokus saat buka usaha, meskipun
kesulitan dan tantangan datang bertubi.
1.
Punya Mimpi
Besar
Mimpi mampu memindahkan gunung, begitu kata salah satu
kiasan. Ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh mimpi, termasuk dalam
berusaha. Makanya, saat memutuskan usaha sendiri, kita sebaiknya punya mimpi
atau cita – cita yang jelas dan spesifik yang menjadi naik memulai bisnis sendiri.
Mimpi tersebut sebaiknya sesuatu yang pantas, worthed, untuk
dikejar dan diperjuangkan. Jika tidak, mimpi akan mudah dikalahkan atau
dinomorduakan oleh tekanan dari kebutuhan dan tuntutan jangka pendek yang
biasanya terlihat lebih urgen untuk dipenuhi.
Ketika berondongan kesulitan muncul, mimpi menjadi
penyemangat yang menopang kita untuk tidak menyerah, tetapi malahan mencari
jalan keluar. Mimpi menjadi benteng terakhir.
Beberapa motivator terkenal menyarankan bahwa mimpi tersebut
harus spesik dan jelas. Dituliskan dalam secarik kertas, kemudian diresapi dan
diingat setiap waktu. Dengan demikian, cita – cita itu terinternalisasi dalam
diri secara kuat dan mengakar.
2.
Bekerja
berdasarkan Nafsu
Bekerja karena dorongan cinta atau hobi pasti hasilnya akan
berbeda. Ada keinginan kuat memberikan yang terbaik. Kasarnya, tidak dibayar
pun, kita mau mengerjakan hal tersebut.
Nafsu merupakan penyemangat yang manjur saat bisnis sedang susah.
Walaupun penjualan sedang merosot, tetapi karena melakukannya bukan karena
tuntutan keuntungan, namun karena memang menyukainya, kita akan terus
berkarya memberikan yang terbaik.
Konsistensi berkarya pada ujungnya akan mendatangkan
apresiasi.
Sebaliknya, jika bisnis dilakukan karena harapan akan
kekayaan semata, ketika muncul tantangan atau kesulitan, yang niscaya pasti ada
dalam usaha, semangat pantang menyerah mudah luntur. Tidak ada motivasi dari
dalam yang menjaga semangat.
Umumnya, membangun usaha sendiri membutuhkan waktu. Jarang
yang bisa berhasil dalam waktu pendek. Stamina untuk bertahan paling efektif
dalah motivasi yang muncul dari dalam. Itulah passion.
3.
Belajar dari
Orang Sukses
Banyaklah belajar dari orang – orang yang sudah berhasil.
Dari mereka, kita akan paham bahwa jalan memulai usaha itu tidaklah mudah. Ada
proses berliku, naik dan turun, terjal, yang mau tidak mau harus dilewati jika
ingin berhasil.
Yang sukses pun pernah melewatinya. Mereka berhasil karena
bisa bertahan. Coba dulu berhenti ditengah jalan, pasti keberhasilan yang
mereka dapatkan sekarang tidak akan pernah terwujud.
Pengalaman orang sukses ini menjadi surat peringatan yang kuat, menjadi pemompa semangat, ketika
sedang lelah atau gundah. Kalau para pebisnis sukses saja butuh waktu dan
bahkan butuh pengorbanan untuk bisa berhasil, wajar saja kita yang baru memulai
usaha menghadapi masalah.
Makanya, hadir di seminar, mendengarkan talkshow di radio
atau membaca di tabloid mengenai berbagai sharing kisah sukses adalah hal yang
sebaiknya rutin dilakukan. Bukan hanya untuk menimba ilmu, tetapi lebih dari
itu, menjadi pendoromg semangat
ditengah tantangan memulai usaha sendiri.
4.
Pentingnya banatuan keluarga
Saat bisnis sedang sulit, biasanya aliran uang tunai rumah tangga kena imbasnya. Yang dulunya bisa
ke mall setiap minggu, atau berlibur ke setahun dua kali, sekarang harus
dikurangi, atau bahkan dihapuskan sama sekali demi berhemat untuk keuangan
usaha.
Keluarga yang paling merasakan dampaknya. Dan reaksi
keluarga ikut menentukan terus tidaknya usaha tersebut.
Keluarga yang tidak mendukung pasti kerap mengeluh dan tidak
mau kompromi. Saya melihat beberapa orang yang akhirnya mundur dari berbisnis
karena tekanan dari keluarga, yang ingin tetap mempertahankan gaya hidup, tidak
mau prihatin, padahal kondisi keuangan sedang tidak memungkinkan.
Sebaliknya, keluarga yang mendukung, memberikan semangat dan
yang paling penting mau ikut prihatin. Mereka paham bahwa kesulitan sekarang
akan mendatangkan kebahagiaan yang lebih besar nantinya.
Makanya, ketika ingin mulai usaha, penting membicarakan dan
bicara terbuka kepada keluarga. Menjelaskan bahwa memulai bisnis akan
menghadapi masa – masa sulit diawal, tantangan yang tidak mudah, yang
membutuhkan dukungan dan pengorbanan dari keluarga.
Kunci sukses memulai
usaha sendiri, tidak hanya
produk bagus, strategi pemasaran brilian dan business model, tetapi lebih dari
itu, butuh kekuatan dan keuletan untuk terus bertahan. Bisnis itu penuh
tantangan dan rintangan. Karena ketika pebisnis mundur sebelum sampai tujuan,
segala strategi dan rencana yang jitu serta produk yang mumpuni menjadi sia-sia
semuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar