Selasa, 19 Desember 2017

HARGA BBM HANYA TURUN SAAT JOKOWI KE PAPUA



Kebijaksanaan bahan bakar minyak satu harga di Papua belum berjalan dengan baik. Hara BBM hanya turun seperti di Jawa itu saat Presiden Joko Widodo melakukan blusukan di Papua.
Akan tetapi, tak lama setelah Jokowi meninggalkan Papua, harga BBM kembali melonjak. Beliau pulang, satu-dua minggu kemudian harga kembali normal. 
Seorang toko agama Papua, Pastor Jhon Djonga mengatakan bahwa ia memantau langsung kondisi ini di Yahukimo, Papua. Saat Jokowi baru mencanangkan program BBM satu harga dikabupaten itu pada Oktober 2016, Jhon mengakui bahwa harganya sama seperti di Jawa, yakni Rp. 6.450 per liter untuk premium dan Rp. 5.150 per liter untuk solar.
Sekarang sudah Rp.30.000 lagi. bahkan dalam rangka tahun baru dan Natal, tahun lalu kami sampai 100.00, ucap Jhon saat berbicara dalam Seminar Nasional “Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Papua” di Auditrium LIPI, Jakarta, Senin (18/12/2017).
Satu harga ini sebenarnya sangat baik bagi masyarakat Papua. Sayangnya, program ini belum bisa berjalan jika tak ada pengawasan. Lalu siapa yang harus monitoring dan harus menangani.
Perangcangan BBM satu harga dilakukan Jokowi di Bandara Nop Goliat Dekai, Yahukimo, Selasa (18/10/2016). Dalam sambutannya, Jokowi menegaskan bahwa harga BBM di seluruh Papua dan Papua Barat harus sama dengan wilayah lain, yakni Rp. 6.450 perliter untuk premium.
Jokowi menilai, ada ketidakadilan selama bertahun-tahun kerena harga premium di wilayah terpencil di Papua bisa mencapai Rp. 100.000 perliter.
Saat itu, Jokowi mengatakan pertamina sudah melakukan sejumlah langkahuntuk menurunkan harga BBM di Papua. Pertama adalah dengan mengembangkan sembilan penyalur BBM.
Kapasitas penyimpanan BBM dipenyalur juga diperbesar. Selain itu, Pertamina juga sudah membeli dua pesawat Air Tractor AT-802 yang bisa mengangkut 4.000 liter BBM untuk didistribusikan kedaerah yang sulit dijangkau lewat jalur darat.
Jokowi bwerharap praktik penyaluran BBM dilapangan berjalan sesuai harapan. Ia mengingatkan jangan sampai BBM yang sudah dijual murah hanya dikuasai kelompok tertentu dan kembali  dijual dengan harga yang mahal kepada masyarakat.
Jika memang masyarakat Papua memiliki pemimpin, perhatikan dan bertindaklah sesuai kepercayaan yang telah diberikan masyarakat kepeda pemimpin Papua itu. Jangan biarkan kelompok-kelompok tertentu yang membuat masyarakat menderita hanya untuk kepentingan pribadi.
Apabila ini berlajut terus tanpa tindakan yang dilakuka oleh pemerintah maka masyarakat bisa menduga kalau pemerintah juga berkompromi dalam hal itu untuk kepentigan diri sandiri.


By: YULIANUS DEGEI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar