Sabtu, 09 Desember 2017

NATAL TELAH TIBA




Natal tidak terlepas dari kehidupan umat kristiani dunia disebut hari pesta kelahiran Tuhan Yesus Kristus yang merayakan dalam setiap tahun sekali. Umat kristiani seluruh dunia sibuk dengan berbagai persiapan untuk menyukseskan perayaan pesta Natal terutama tempat menerima Yesus Kristus dalam pribadi masing-masing orang (iman) dan lain hal juga merenungkan sejarah kelahiran Yesus Kristus membutuhkan ekonomi yang tinggi untuk menyukseskan pesta perayaan tersebut.
Memasuki bulan natal ini, jangan sampai kita kehilangan berkat Natal itu. Milikilh berkat itu dengan kita menjadi berkat bagi orang lain. Mari kita berpikir: apa yang dapat saya berikan untuk Tuhan di bulan Natal ini? Apa yang dapat saya berikan untuk gereja di bulan Natal ini? Apa yang dapat saya berikan untuk kampus di bulan Natal ini? Apa yang saya dapat berikan untuk orang lain disekitar saya di bulan Natal ini?
Suka cita natal haru menjadi kegembiraan bersama. Jangan menikmati suka cita Natal seorang diri. Kegembiraan harus dibagikan bersama-sama. Caranya, bisa dengan menyumbang kepada merek yang membutuhkan. Itu sebagai bentuk ungkapan kegembiraan. Orang yang gembira biasanya mudah memberi. Jadi, begitulah hidup dalam menghayati Natal, harus terdorong terus untuk memberi.
Sadarkah kita bahwa Dia datang untuk menyelamatkan? Maaukah kita diselamatkan? Sayang, tidak semua menyadari bahwa kehadiran-Nya untuk menyelamatkan, membebaskan, dan menebus. Bahkan mereka berusaha membunuhnya seperti diwakili bangsa Yahudi tempo dulu. Herodes Agung menjadi potret nyata manusia yang menolak diselamatkan. Malahan dia mengutus serdadu-serdadu untuk membunuh bayi Yesus.
Tanpa keterbukaan manusia Yesus sulita masuk kedalam hatinya. Maka salah satu persiapan menyambut Natal lainnya adalah membuka hati. Hati yang terbuka berarti siap dimasuki, dirajai, ditahtai Yesus. Hanya dengan begitu maka penyelamatan akan terjadi.
Ada orang kristen yang tahu Natal itu apa tetapi sesungguhnya mereka tidak memahami makna Natal itu sehingga mereka menanggapi Natal tidak sebagaimana mestinya. Natal sesungguhnya adalah peringatan kelahiran Tuhan kita Yesus Kritus kedalam dunia ini sebagai Juru Selamat. Tetapi bukan saja sekedar peringatan sejarah semata, melainkan kelahiran Yesus yang sesungguhnya didalam hati setiap manusia melalui kelahiran baru. Bagaimana dengan saudara? Sudahkah Yesus sungguh-sungguh lahir dalam hati saudara? Sudahkah saudara mengalmi kelahiran baru? Bagaimana dengan saudara-saudara kita yang lain? Pernahkah kita berpikir untuk keselamatan mereka? Kiranya selam Natal ini kita boleh menjadi alat Tuham umtuk menyampaikan berita sukacita kepada setiap orang disekitar kita yang belum percaya sehingga mereka juga boleh memiliki Yesus didalam hatinya.

By: YULIANUS DEGEI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar