Natal
tidak terlepas dari kehidupan umat kristiani dunia disebut hari pesta kelahiran
Tuhan Yesus Kristus yang merayakan dalam setiap tahun sekali. Umat kristiani
seluruh dunia sibuk dengan berbagai persiapan untuk menyukseskan perayaan pesta
Natal terutama tempat menerima Yesus Kristus dalam pribadi masing-masing orang
(iman) dan lain hal juga merenungkan sejarah kelahiran Yesus Kristus
membutuhkan ekonomi yang tinggi untuk menyukseskan pesta perayaan tersebut.
Memasuki
bulan natal ini, jangan sampai kita kehilangan berkat Natal itu. Milikilh
berkat itu dengan kita menjadi berkat bagi orang lain. Mari kita berpikir: apa
yang dapat saya berikan untuk Tuhan di bulan Natal ini? Apa yang dapat saya
berikan untuk gereja di bulan Natal ini? Apa yang dapat saya berikan untuk
kampus di bulan Natal ini? Apa yang saya dapat berikan untuk orang lain
disekitar saya di bulan Natal ini?
Suka
cita natal haru menjadi kegembiraan bersama. Jangan menikmati suka cita Natal
seorang diri. Kegembiraan harus dibagikan bersama-sama. Caranya, bisa dengan
menyumbang kepada merek yang membutuhkan. Itu sebagai bentuk ungkapan
kegembiraan. Orang yang gembira biasanya mudah memberi. Jadi, begitulah hidup
dalam menghayati Natal, harus terdorong terus untuk memberi.
Sadarkah
kita bahwa Dia datang untuk menyelamatkan? Maaukah kita diselamatkan? Sayang,
tidak semua menyadari bahwa kehadiran-Nya untuk menyelamatkan, membebaskan, dan
menebus. Bahkan mereka berusaha membunuhnya seperti diwakili bangsa Yahudi
tempo dulu. Herodes Agung menjadi potret nyata manusia yang menolak
diselamatkan. Malahan dia mengutus serdadu-serdadu untuk membunuh bayi Yesus.
Tanpa
keterbukaan manusia Yesus sulita masuk kedalam hatinya. Maka salah satu
persiapan menyambut Natal lainnya adalah membuka hati. Hati yang terbuka
berarti siap dimasuki, dirajai, ditahtai Yesus. Hanya dengan begitu maka
penyelamatan akan terjadi.
Ada
orang kristen yang tahu Natal itu apa tetapi sesungguhnya mereka tidak memahami
makna Natal itu sehingga mereka menanggapi Natal tidak sebagaimana mestinya.
Natal sesungguhnya adalah peringatan kelahiran Tuhan kita Yesus Kritus kedalam
dunia ini sebagai Juru Selamat. Tetapi bukan saja sekedar peringatan sejarah
semata, melainkan kelahiran Yesus yang sesungguhnya didalam hati setiap manusia
melalui kelahiran baru. Bagaimana dengan saudara? Sudahkah Yesus sungguh-sungguh
lahir dalam hati saudara? Sudahkah saudara mengalmi kelahiran baru? Bagaimana
dengan saudara-saudara kita yang lain? Pernahkah kita berpikir untuk
keselamatan mereka? Kiranya selam Natal ini kita boleh menjadi alat Tuham umtuk
menyampaikan berita sukacita kepada setiap orang disekitar kita yang belum
percaya sehingga mereka juga boleh memiliki Yesus didalam hatinya.
By: YULIANUS DEGEI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar