Noken merupakan kerajinan tangan khas
Papua berbentuk tas. Ada 250 etnis dan bahasa di Papua, namun semua suku
memiliki tradisi kerajinan tangan noken yang sama. Fungsi noken sangat beragam,
namun noken biasa dipakai untuk membawa barang apapun dan kemanapun bisa
dibawa-dibawa. Tak hanya itu noken juga dipakai dalam uapcara dan sebagai
kenang-kenangan untuk tamu.
Masalahnya sekarang adalah hanya wanita
atau mama-mama yang usianya 40 tahun keatas yang masih mau mengerjakan membuat
noken dari serat kayu. Sedangkan dari kalangan remaja banyak yang tidak bisa
untuk mengerjakannya. Untuk ukuran besar memang perlu waktu dua bulan sendiri
untuk membuat noken. Di kota-kota besar sudah mulai tidak ada yang menjual
noken. Hanya di pasar Wamena dan Nabire yang masih menjual noken tradisional
dari serat kayu.
Ada satu hal yang perlu kita ketahui bahwa
nuken juga merupakan rahim perempuan Papua ke dua karena disana ada banyaak
sumber kehidupan, yang mudah dapat di Papua. Perempuan membawah noken masih
menjadi pemandangan umum di lembah Mapia, umumnya Papua. Ini menjadi filosofi
yang indah bagi wanita Papua. Karena dari dalam noken itulah menghasilkan
banyak generasi Papua yang sekarang berhasil menjadi Pemimpin asal Papua. Noken
adalah brangkas dan gudang hidup orang Papua, dimana disitu terdapat kekayaan
peradaban yang membangun generasi Papua.
Noken juga memiliki nilai artistik yang
harus dilestarikaan sangat bisa dapat dijadikan cinderamata khas Papua tentunya
dalam mengakses sektor pariwisata Papua. Noken juga memiliki nilai ekonomi
kerakyatan yang apabila dikembangkan menjadi sentra home industri yang maju,
maka akan meningkatkan pendapatan masyarakat Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar