Ingatlah ya Tuhan apa yang terjadi atas kami, pandanglah dan
lihatlah akan kehinaan kami. Milik pusaka kami beralih kepada oarang lain, rumah-rumah
kepada orang asing.
Kami menjadi anak yatim, tidak punya bapak ibu kami seperti
anak haram.
Air kami minum dengan membaya, kami mendapat kayu dengan
bayaran.
Kami kejar dekat-dekat, kami lelah, bagi kami tidak ada ada
istrahat.
Kami megulurkan tangan kepada Indonesia untuk menjadi
kenyang dengan berkerasa.
Pelayang-pelayang pemerintah atas kami, yang lepaskan kami
dari tangan mereka tidak ada.
Kulit kami membar laksana perapian, karena nyerinya
kelaparan
Pemimpin-pemimpin di gantung oleh tangan mereka, para
Tua-tua tidak dihomati.
Pemuda-pemuda harus memikul batu kilangan anak-anak terjatuh
minuman cawan.
Lenyaplah kegirangan hati kami, tari-tarian kami berubah
menjadi perkabungan.
Karena inilah hati kami sakit, karena inilah mata kami jadi
kabur.
Engkau ya Tuhan, bertakwa
selama-lamanya, Takhta-Mu tatap dari masa ke masa!
Mengapa engkau melupakan kami
selama-lamanya, meninggalkan kami demikian lama?
Bawalah kami kepada kebebasan, baharuilah
hari-hari seperti orang yang telah bebas!
Apakah Negara Amerika merasa tidak puas
dengan utusan dari Papua Yang bernama Benny wenda untuk mencari simpati, hal
ini dilakukan seperti yang pernah Amerika lakukan yaitu:
Mengutus Benyamin Franklin untuk
mencari simpati ke Prancis di kongres Pliladelplia II Pada Bulan Mei Tahun
1775, sehingga usaha itu mendapat tanggapan dan bantuan begitu cepat dari
Prancis. Jadi kenapa Papua lama sekali mendapat tanggapan dan bantuan dari
Amerika? Pada hal beberapa orang sudah lama berusaha untuk mencari simpati dan tanggapan.
APAKAH PAPUA
KEKURANGAN UNTUK MENJAMIN DUNIA DENGAN PENGHASILAN DARI PAPUA?
Oleh
: YULIANUS DEGEI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar