Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan,
keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi
ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
PAPUA, sebuah nama yang membawah kita ke Negeri sebuah pesona. Banyak hal menarik
dari bumi Papuayang teletak diujung timur NKRI ini. Papua dikenal dengan dengan
sumberdaya alam yang sangat kaya,tetapi kurang dengan sumber daya manusianya.
Pendidikan di Papua tetap menjadi prioritas walaupun
masalah pendidikan di ungkit-ungkit lebih dari 100 tahun. Megingat lebih banyak
permasalahan pendidikanbaik dari segi kuantitas maupun kualitas. Dari angka
statistik menunjukan bahwa rata-rata penduduk Papua yang tidak berpendidikan
sampai dengan berpendidikan tamatan sekolah dasar 79%, pengangguran 16%, dan 5%
bekerja.
Kita melihat seperti bagaimana selama ini terjadi pada
kemajuan pendidikan di Papua yang selama bertahun-tahun asli Papua menjadi
penonton setia di segala bidang. Sesuai dengan pengamatan beberapa orang, Papua
akan berada ditangan pendatang seutuhnya, karena sampai pada saat ini
pendidikan Papua tidak memadai. Untuk mengingat hal itu pemerintah Papua harus
mengambil kebijakan untuk sistem pendidikan Papua harus lepas dari sistem
Negara Indonesia. Jika bisa disarankan untuk pendidikan Papua, maka Papua harus
melakukan:
1.
Mengajarkan sikap yang baik sebelum ilmu
pengetahuan
Kurikulum sekolah tidak mewajibkan siswa untuk ikut ujian sampai kelas enam. Mereka hanya mengikutkan tes kecil yang dirancang oleh
sekolah masing-masing.
Kuriklum tiga tahun pertama di sekolah jangan pentingkan nilai akademis
yang bagus, melainkan lebih
mementingkan sikap yang baik. Siswa harus diajarkan untuk menghormati orang lain, memperlakukan hewan
dan alam dengan baik. Mereka juga harus
belajar bagaimana
berlaku dermawan, berempati dan punya rasa kasih sayang. Selain itu, mereka
juga diajarkan keberanian, keadilan dan pengendalian diri.
2.
Perhatian pada pendidikan
datang dari berbagai pihak
Dari pihak
pemerintahan, elit politis hingga masyarakat Papua sama-sama meyakini bahwa pendidikan adalah sangat penting
dalam melatih tenaga terampil dan ahlii, untuk membentuk elit politik
selanjutnya dan mengejarkan kebudayaan bagi seluruh rakyat Papua.
3.
Biaya
Sekolah Harus Murah
Pemerintah harus menurunkan biaya
pendidikan, dan 46,5% biaya total pendidikan harus dari pemerintah.
5.
Jangan ada diskriminasi terhadap sekolah
Selain
pembiayaan yang murah, juga
mendorong orang-orang terpencil untuk dapat menikmati pendidikan yang sama
dengan yang lain, yakni dengan memberikan subsidi transportasi. Begitu pula
untuk guru-gurunya. Guru yang profesional
dan mau bekerja ditempat yang jauh (merantau) juga harus diberikan tunjangan.
6.
. semua guru harus merasa bahwa wajib memberi pendidikan “orang seutuhnya”
Selain
mengacu pada perkembangan kognitif, pendidikan sekolah juga harus membentukan anak untuk memiliki
hati yang bersih dan lapang, jasmani yang kuat lagi sehat, merangsang bersedia
untuk menderita apa saja dalam segala usahanya, menyadarkan kepada siswanya
untuk saling melengkapi dengan teman-teman sekelasnya.
Pendidikan
orang seutuhnya itu tampak jelas pada pendidikan tingkat dasar, disitu guru
bekerja keras untuk menciptakan tata tertib dan mengajak siswa-siswanya belajar
dalam kelas. Jika ada orang tua yang mengantarkan anaknya, maka saat memasuki
wilayah sekolah orang tua tidak boleh membawakan tas atau barang lain dari
anaknya, guru harus menyuruh
agar siswa membawa sendiri
barang-barangnya kemudian diletakkan secara rapi ditempat-tempat yang telah
disediakan. Hal ini mengajarkan betapa pentingnya kemandirian. Disamping itu
mereka merasa wajib untuk memberikan pendidikan moral, tiga hal yang
ditonjolkan adalah : egalitarianisme, “individualisme” dan partisipasi. Selain
itu juga harus diajarkan
nilai-nilai konvesional seperti persahabatan, keramah-tamahan, kerjasama dan
disiplin.
Jika kita tidak mengubahnya sendiri, maka
orang lain tidak akan datang untuk memperbaiki, apa lagi orang yang kita
harapkan adalah musuh kita, orang yang menghabisi kita, orang ingin mengambil
hak dan milik kita. Jangan menjadi penoton setia atas milik kita, mari kita
buktikan kalau kita juga bisa.
By: YULIANUS DEGEI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar