Sabtu, 13 Januari 2018



DIBUANG NAMUN MENJADI PENOPANG
Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru, (Mark 12:10).
Seorang teman saya harus mengalami hidup secara tidak legal di negara lain dan berusaha paya untuk membantu mencari nafkah bagi orang tua dan adik-adiknya. Ia tidak dibiayai seperti teman-temannya. Malah iya harus relah jauh dari keluarga diusia yang masih muda demi membatu keluarganya yang kesusahan. Jiwanya menjadi terombang-ambing dan bahkan bertanya-tanya kepada Tuhan mengapa ia harus menjalani semua itu dan mengapa penderitaannya seolah tanpa akhir. Baginya, Tuhan lebih sering terlihat tidak nyata. Beberapa tahun lalu, ia menjadi lebih dewasa dalam menyikapi kehidupan ia mulai aktif dalam kegiatan rohani dan sering mengikuti retret. Kekosongan hatinya diisi oleh kasih Tuhan secara perlahan dan luka hatinya disembuhkan.
Perubahan itu disertai pula dengan kenyataan ia mampu menghidupi dirinya sendiri dan sekaligus membantu keluarganya. Kini keluarganya tidak lagi kesusahan seperti waktu dulu. Mereka dapat kembali berkumpul sebagai satu keluarga setelah sekian lama.
Apa yang dijalani oleh teman saya terlihat seperti Yesus yang ditinggalkan oleh kawan sekampung-Nya tetapi menjadi pertolongan orang lain. Yesus menjadi fondasi bagi bangunan keluarga-Nya. Mari kita bersyukur atas fondasi yang telah dibangun oleh Kristus dan melanjudkan dalam keluarga kita, pekerjaan kita, dan sikap kita sehari-hari, sehingga kita serta dalam karya keselamatan Kristus di dunia ini.
Apakah saya sudah malanjutkan fondasi yang telah dibangun oleh Kristus?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar